Welcome to my blog

blog pemula maaf kalo banyak kekurangannya
^^

Senin, 26 Maret 2012

tema 2 : Wirausaha Mandiri Mahasiswa

LATAR BELAKANG
Di awali dari usaha kecil-kecilan kita bisa membuat sebuah usaha yang bisa menjadi besar kelak nanti jia kita bisa mengolah usaha itu dengan baik, wirausaha mandiri harus kitapupuk pada saat kita menginjak bangku kuliah dan sampai seterusnya.
ISI
Mahasiswa Pengusaha Raih Juara Wirausaha Mandiri
Kuliah dan wiraswasta bisa saling menunjang seperti dijalankan oleh Fauzan Rachmansyah. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) itu, membuka gerai minuman susu dan menyekolahkan para karyawannya.
Dia mengibarkan bendera usaha PT Kalimilk-PT Farbis Indonesia. Kalimilk merupakan akronim Kaliurang Mlik, menyesuaikan lokasi usahanya di bawah bukit Kaliurang. “Susu yang kami jual juga berasal dari warga di sekitar Kaliurang antara lain Pakem, Wonorejo dan Cangkringan. Kami jadikan mereka semacam petani binaan,” ujar dia, Rabu (25/1).
Dia mengaku tak menyangka bisa meraih juara utama karena terdapat 3.751 peserta dari 385 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Ketika masuk penyisihan yang diikuti 69 peserta, dirasakan sudah cukup. Namun, juri memberikan penilaian lebih bagi usahanya sehingga tersaing ke kelompok 37 sampai akhirnya menjadi juara.
“Kami mendapat hadiah Rp 50 juta dari Bank Mandiri pada malam penganugerahan di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Jumat, 20 Januari 2012,” ujar dia.
Dia mengaku bangga karena latarbelakangnya bukan mahasiswa ekonomi, tetapi trik usahanya dianggap sangat bagus. Di antara nilai lebih usahanya, kata dia, sikap berbagi kepada karyawan. Semua karyawan berhak atas beasiswa sekolah.
Pulung Agung Dinugraha megakui keunggulan usaha rekannya. Mahasiswa Fakultas Ekonomi UII yang membuka usaha hiburan fabeout DJ School, juga menjadi peserta wirausaha mandiri, dan berhasil sampai final. Namun, usahanya tidak lebih unggul dari Fauzan Rachmansyah.
Rektor Bidang Akademik UII Dr. Nandang Sustrisno menyatakan wirausaha menjadi bagian dari target studi mahasiswanya meskipun program studi di UII sangat beragam, tidak didominasi program ekonomi. Data administrasi UII, sebanyak 8 persen alumni UII menjadi wirausaha. Alumni terbanyak menjadi wirausaha dari program Teknik Lingkungan (28,6 persen), Statistika (25 persen), dan Program studi Manajemen (18,2 persen).
“Kami akan memperkuat pendidikan soft skill wirausaha bagi mahasiswa program studi ekonomi maupun non-ekonomi untuk menumbuhkan mahasiswa wirausaha dan penyedia lapangan kerja,: ujar dia.

KESIMPULAN
Bahwa selagi kita masih kuliah dan mempunyai banyak tman jangan sia-siakan masa kuliah untuk membuat usaha kecil-an maka dari yang kecil akan menjadi besar.

daftar pustaka
http://www.pikiran-rakyat.com/node/174280

tema : Menurunnya rasa berkesenian terhadap seni negri sendiri di kalangan remaja

LATAR BELAKANG

Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telahmembuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siapmenerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupanbangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengankebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianutoleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadapberbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yangmencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat),dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itunilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan ataupsikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan inimenjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangatdipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan.

ISI

GLOBALISASI DALAM KEBUDAYAAN TRADISIONAL DI INDONESIA
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antarmasyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesiaataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelumIndonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi.Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia
Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yangsenantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat.Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telahberusaha melaksanakan perubahan kebudayaan,
padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnyabangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, halinilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukanhanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budayadimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalamberbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayahgeografisnya. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan puladalam berbagai ekspresi keseniannya. Dengan perkataan lain, dapat dikatakanpulabahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkankeseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat.

PERUBAHAN BUDAYA DALAM GLOBALISASI ( KESENIAN YANGBERTAHAN DAN YANG TERSISIHKAN)

Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakniperubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dar inilainilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma socialmerupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi.Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar.
Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarahkepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusiasecara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atauhiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa.Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuaradari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkapmelalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementaraitu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yangberasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita.

Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negarapenguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasibudaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidakmau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal keseniantradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perludijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakincanggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan daninformasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkandengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikanberbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagaibelahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnyakesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang saratakan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia.Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yangrakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakatpertanian.
Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat prosesindustrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka keseniankita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipundemikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Adaberbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatifterus berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi. Pesatnya lajuteknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagimasyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagaiseni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupanmereka.Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat diGedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada
pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salahsatu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesanmoral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik,menurut saya. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”.Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknyakesenian tradisional akibat globalisasi.Bisa jadi fenomena demikian tidak hanya dialami oleh kesenian Jawatradisional, melainkan juga dalam berbagai ekspresi kesenian tradisional diberbagai tempat di Indonesia. Sekalipun demikian bukan berarti semua keseniantradisional mati begitu saja dengan merebaknya globalisasi. Di sisi lain, adabeberapa seni pertunjukan yang tetap eksis tetapi telah mengalami perubahanfungsi. Ada pula kesenian yang mampu beradaptasi dan mentransformasikan diridengan teknologi komunikasi yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat,misalnya saja kesenian tradisional “Ketoprak” yang dipopulerkan ke layar kacaoleh kelompok Srimulat. Kenyataan di atas menunjukkan kesenian ketopraksesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama ketoprak yang disajikandalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung. Dari segi bentukpementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telahterbukti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain ketoprak masih adakesenian lain yang tetap bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologimutakhir yaitu wayang kulit. Beberapa dalang wayang kulit terkenal seperti KiManteb Sudarsono dan Ki Anom Suroto tetap diminati masyarakat, baik itu kasetrekaman pementasannya, maupun pertunjukan secara langsung. Keberanian stasiuntelevisi Indosiar yang sejak beberapa tahun lalu menayangkan wayang kulit setiapmalam minggu cukup sebagai bukti akan besarnya minat masyarakat terhadapsalah satu khasanah kebudayaan nasional kita. Bahkan Museum Nasional pun tetapmempertahankan eksistensi dari kesenian tradisonal seperti wayang kulit denganmengadakan pagelaran wayang kulit tiap beberapa bulan sekali dan pagelaranmusik gamelan tiap satu minggu atau satu bulan sekali yang diadakan di aulaKertarajasa, Museum Nasiona





KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untukmencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkanpergeseran budaya bangsa.
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya

DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/83662673/Pengaruh-Globalisasi-Terhadap-Budaya-Nasional

Minggu, 11 Maret 2012

TULISAN 3 BAHASA INDONESIA 2

I. LATAR BELAKANG
Bukan berarti bahwa sekolah atau kuliah menjadi tidak penting. Namun, keseimbangan dari pertumbuhan hardskill dan softskill akan membuat Anda mengalami sukses lebih cepat dan lebih jauh dari kesuksesan yang hanya ditunjang oleh salah satu faktor tersebut. Perpaduan antara hardskill dan softskill sangat diperlukan untuk meraih jenjang karir yang tinggi atau memperluas bisnis di masa depan.
II. Pendidikan Hard Skill

Pendidikan Hard Skill??? Benar benar mengagetkan dunia pendidikan di Indonesia ketika diumumkan hasil penelitian dari Harvard University, Amerika Serikat (AS). Penelitian itu mengungkapkan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan keterampilan teknis (hard skill), tetapi oleh keterampilan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% dengan hard skill dan sisanya 80% dengan soft skill.
Kalau realitas itu kita jadikan acuan untuk melihat pendidikan di Indonesia sungguh memprihatinkan. Pendidikan kita ternyata masih berkutat pada pendidikan gaya hard skill saja.
Misalnya, sudah lama pendidikan di Indonesia digugat gara-gara tidak memberikan perangkat praktis kepada anak didik (hard skill), dan hanya berkutat pada masalah teoritis. Jadi, seolah pendidikan kita hanya berorientasi pada hard skill saja, bahkan 100%. Memang, kalau ditanyakan pada kalangan pendidikan, pendapat ini akan disalahkan. Mereka umumnya juga memberikan pelajaran bagaimana mengelola diri dan berhubungan dengan orang lain pada anak didik. Tetapi, ini hanya terjadi pada kasus per kasus. Artinya, muatan soft skill dalam kurikulum belum kelihatan, untuk tak mengatakan tidak ada sama sekali.
Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Contoh kemampuan hardskill adalah keterampilan teknis seperti keuangan, komputer, kualitas, atau keterampilan perakitan. Hardskill dapat dilihat/diukur dari riwayat pendidikan.

III. KESIMPULAN
Bahwa Banyak lulusan dari perguruan tinggi baik itu negri dan swasta yang tidak siap menghadapi dunia nyata atau dunia kerja. Persaingan yang ketat kita di tuntut untuk memiliki kempuan yang lebih bukan hanya kemampuan Hardskill (nilai IPK yang tinggi) tetapi kita di tuntut untuk memeliki sebuah kompetensi seorang lulusan.
Berikut ini kompetentsi lulusan yang di harus dimiliki didalam menghadapi persaingan di dunia nyata :
• Komunikasi tertulis
• Bekerja dalam tim
• Teknologi
• Berpikir logis
• Berkomunikasi lisan

• Bekerja mandiri
• Ilmu pengetahuan
• Berpikir analitis
IV. DAFTAR PUSTAKA
http://taarahay.blogspot.com/
http://10507276.blog.unikom.ac.id/softskill-dan.2pf

TULISAN 2 BAHASA INDONESIA 2

I. LATAR BELAKANG
Berbagai hasil studi tentang kebutuhan perusahaan akan karyawan profesional adalah pentingnya segi kemampuan dalam berkomunikasi. Kemampuan yang dituntut perusahaan itu merupakan urutan ketiga setelah kemampuan intelektual dan kejujuran calon karyawannya. Alasan yang sering diungkapkan perusahan adalah kemampuan komunikasi sangat penting ketika seorang karyawan harus mampu menterjemahkan apa yang yang dikehendaki pimpinan, mampu menyampaikan gagasan-gasannya dengan gamblang, mampu membuat surat bisnis, dan mampu membangun komunikasi positif dengan atasan dan sesama karyawan. Bahkan perusahaan yang sangat aktif membangun jejaring bisnisnya, kemampuan karyawan profesional dalam berkomunikasi (negosiasi) bisnis dengan pihak rekanan sangat dibutuhkan. Lebih-lebih ketika perusahaan memasuki pasar global kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing menjadi handalan perusahaan.
Perusahaan-perusahaan di Indonesia sering mengalami kesulitan mencari calon karyawan profesional yang terampil dalam berkomunikasi seperti yang diuraikan di atas. Pasalnya ketrampilan yang termasuk “soft skill” ini sangat jarang diajarkan di kalangan perguruan tinggi. Akibatnya perusahaan harus mengusahakan beragam jenis pelatihan dalam bidang komunikasi ini. Kemudian perusahaan pun harus menciptakan suasana komunikasi yang tidak semata-mata bernuansa bisnis saja tetapi bersuasana kekerabatan sosial internal perusahaan.

II. PENGERTIAN SOFTSKILL :
Soft skills didefinisikan sebagai ”Personal and interpesonal behaviors that develop and maximize human performance (e.g. coaching, team building, initiative, decision making etc.) Soft skills does not include technical skills such as financial, computing and assembly skills “. (Berthal). Softskills adalah ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya sendiri).Atribut soft skills, dengan demikian meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap. Atribut softskills ini dimiliki oleh setiap orang dengan kadar yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh kebiasaan berfikir, berkata, bertindak dan bersikap. Namun, atribut ini dapat berubah jika yang bersangkutan mau merubahnya dengan cara berlatih membiasakan diri dengan hal-hal yang baru.

Penulis buku-buku serial manajemen diri, Aribowo, membagi soft skills atau people skills menjadi dua bagian, yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills. Intrapersonal skills adalah keterampilan seseorang dalam ”mengatur” diri sendiri. Intrapersonal skills sebaiknya dibenahi terlebih dahulu sebelum seseorang mulai berhubungan dengan orang lain. Adapun Interpersonal skills adalah keterampilan seseorang yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. Dua jenis keterampilan tersebut dirinci sebagai berikut :

Intrapersonal Skill
• Transforming Character
• Transforming Beliefs
• Change management
• Stress management
• Time management
• Creative thinking processes
• Goal setting & life purpose
• Accelerated learning techniques
Interpersonal Skill
• Communication skills
• Relationship building
• Motivation skills
• Leadership skills
• Self-marketing skills
• Negotiation skills
• Presentation skills
• Public speaking skills
contohnya gini gan,seorang pemain sepak bola harus memiliki kemampuan dasar atau kemampuan teknis (hardskills) seperti menendang bola,berlari dan menggiring bola.sedangkan softskills nya pemain sepak bola tadi harus memiliki kemampuan bekerjasama,gigih,dan berani mengambil keputusan. Jadi jika dijelaskan dengan lebih sederhana softskills adalah kemampuan yang dapat meningkatkan interaksi antarindividu, performa kerja, dan lain-lain.

III. KESIMPULAN
Kemampuan softskill diatas, sebetulnya masuk dalam kecerdasan emosional yang menurut definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Daniel Goleman). Ada lima kecedasan emosial yang dibutuhkan didunia kerja sekarang ini, yaitu :
1. Kesadaran Emosional , yang meliputi kedewasaan emosi dalam pengambilan keputusan yang win-win solution.
2. Pengelolaan Emosional (pengedalian diri) yang meliputi kemampuan kepekaan, sabar dan tabah dalam menjalankan tugas.
3. Motiovasi Diri, yang meliputi kemampuan berpikir positif, ulet dan pantang menyerah
4. Empati pada Sesama ; yang meliputi kemampuan memahami, merasakan, peduli, hangat, akrab dan kekeluargaan
5. Ketrampilan Sosial , yang meliputi kemampuan bermusyawarah, bekerjasama, kepentingan umum/tim)
IV. DAFTAR PUSTAKA
http://adamndhika.wordpress.com/2010/10/03/apa-itu-softskill/
http://ronawajah.wordpress.com/2010/09/26/komunikasi-dan-soft-skills-4/
http://10507276.blog.unikom.ac.id/softskill-dan.2pf

TULISAN 1 BAHASA INDONESIA 2

I. LATAR BELAKANG
Mobil esemka adalah mobil buatan dari siswa SMK yang sangat unik sekali dan terlihat elegan dan garang.
Pembuatan mobil smk yang sekarang menjadi populer di perbincangkan dan merupakan hal yang baru seperti kata kalimat anak anak yang membuat atau merangkai mobil tersebut. "Merupakan tantangan baru ",itu yang sering terdengar dari siswa siswi smk yang sedang membuat mobil.




II. MOBIL ESEMKA
mobil Kiat Esemka buatan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menjadi kebanggaan Walikota Solo, Joko Widodo. Saking bangganya, mobil buatan siswa SMK 2 Surakarta dan SMK Warga Surakarta ini dijadikan sebagai mobil dinas oleh Jokowi -sapaan Joko Widodo.
Mobil ini berjenis SUV (Sport Utility Vehicle), bercat hitam. Dengan kapasitas 1.500 cc, mobil yang mesinnya diadopsi dari mobil Timor ini bisa menghasilkan kekuatan 105 tenaga kuda dengan putaran mesin 5.500 rpm.
Dari segi eksterior, mobil ini terlihat garang dan elegan. Itu berkat ada sentuhan model head lamp yang bergaya futusristik. Kesan sporty juga terlihat pada bagian grill dan fog lamp di bagian bumper.

Sedangkan di bagian interior, mobil yang memiliki kapasitas tujuh penumpang ini, dilengkapi dengan power window, AC dual zone, power steering, central lock, sistem audio dengan CD, serta tak ketinggalan sensor parkir.
III. KESIMPULAN
Kesimpulannya bahwa anak SMK itu tidak hanya bisa langsung bekerja tp jika ad niat kita bisa membuat mobil esemka ini.
IV. DAFTAR PUSTAKA
http://eka.web.id/kiat-esemka-mobil-buatan-anak-smk-indonesia.html

TUGAS 1 BAHASA INDONESIA 2

1. Definisi Penalaran.
2. Metode Penalaran.
3. Kesalahan Dalam Penalaran.

I . LATAR BELAKANG
Penalaran merupakan suatu corak atau cara seseorang mengunakan nalarnya dalam menarik kesimpulan sebelum akhirnya orang tersebut berpendapat dan dikemukakannya kepada orang lain.
Data yang dapat digunakan untuk penalaran untuk mencapai satu simpulan yang berbentuk kalimat pernyataan. Data atau fakta yang dinalar itu boleh benar dan tidak benar. Disinilah letaknya kerja penalaran. Orang akan menerima data dan fakta yang benar dan tentu saja akan menolak data yang belum jelas kebenaranya. Data yang dapat dipergunakan dalam penalaran untuk mencapai simpulan. Satu simpulan ini harus berbentuk kalimat pernyataan. Disini saya akan membahas dua jenis penalaran yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif.


II .DEFINISI PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentukproposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui, Proses inilah yang disebut menalar.
III. METODE PENALARAN
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
∴ Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

IV. JENIS JENIS PENALARAN

1. Kesalahan formal
a. Kesalahan karena menggunakn term.
Kesalahan berfikir karena menggunakn empat term dalam silogisme. Ini terjadi karena term penengah diartikan ganda, sedang patokan yang seharusnya terdiri dari tiga term, seperti : semua perbuatan menganggu orang lain diancam dengan hukuman.

b. Kesalahan karena kedua term tidak mencakup
Kesalahan karena tidak satupun dari kedua term penengah mencakup, seperti : Orang terlalu banyak belajar kurus. Dia kurus sekali karena itu tentulah ia rajin belajar.

c. Kesalahn karena menolak sebab
Kesalahan dalam silogisme hipotetika karena mengingkari sebab kemudian disimpulkan bahwa akibat juga terlaksana, seperti : jika permintaan bertambah maka harga naik. Nah, sekarang permintaan tidak bertambah, jadi harga tidak naik.

d. kesalahan karena tidak kosisten
Kesalahan berfikir karena tidak runtutnya pertanyaan yang diakui sebelumnya, seperti : Anggaran dasar organisasi kita sudah sempurna, kita perlu melengkapi beberapa fasal agar komplit.

2. Kesalahan informal
a. kesalahan membuat generalisasi yang terburu – buru
Kesalahan berfikir tergesa – gesa membuat generalisasi, mengambil kesimpulan umum dari kasus individual yang terlampau sedikit, sehingga kesimpilan yang ditarik melampaui batas lingkungannya.

b. Kesalahan karena memaksakan praduga
Kekeliruan karena menetapkan kebenaran suatu dugaan
seperti : seorang pegawai datang kekantor dengfan luka goresan dipipinya. Seseorang menyatakan bahwa istrinyalah yang melukai, padahal goresan besi pagar.

c. Kesalahn karena mengunakan permasalahan
Kesalahan berfikir karena mengambil konklusi dan premis yang sebenarnya harus dibuktikan dahulu kebenarannya, seperti : Allah itu mesti ada karena ada bumi, disini orang yanmg membuktikan bahwa allah itu ada dengan dasar adanya bumi, tetapi tidak dibuktikan bahwa bumi adalah ciptaan allah.


V. KESIMPULAN
penalaran tersebut di atas (penalaran deduktif dan induktif), seolah-olah merupakan cara berpikir yang berbeda dan terpisah. Tetapi dalam prakteknya, antara berangkat dari teori atau berangkat dari fakta empirik merupakan lingkaran yang tidak terpisahkan. Jika penalaran deduktif lebih menekankan pada kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Sedangkan penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif yaitu pernyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum.

VI. DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://nurhanifah-hani.blogspot.com/2012/03/kesalahan-dalam-penalaran-tugas-3-bhs.html