Welcome to my blog

blog pemula maaf kalo banyak kekurangannya
^^

Sabtu, 27 November 2010

Negara gagal

Negara Gagal !
Demi Tuhan, Jangan Tidur !

“ Dunia dibangun melalui imajinasi. Engkau menyebut dunia ini kenyataan hanya karena dunia ini dapat dilihat dan nyata. Sedangkan gagasan hakiki yang meupakan cabang dunia, justru engkau namakan imajinasi. Padahal kenyataannya sebaliknya, imajinasi adalah dunia itu sendiri”. ( Jalaluddin Rumi, Kearifan Cinta, Renungan Sufistik Sehari-hari Kutipan Fihi ma Fihi, 2006).
Menjengkelkan sekali tatkala mendapati nama Indonesia di tahun 2008 berada di urutan ke-60 daftar Negara gagal versi jurnal/majalah Foreign Policy. Gagal karena dianggap salah urus (miss-management), dan tidak mampu membereskan 12 faktor yang juga dijadikan indicators of instability, yaitu : demographic pressures,refugees and displaced persons, group grievances, human flight, uneven development, economy, delegimitization of state, public service, human rights, security pparatus, factionalized elites, dan external intervention.
Sekedar perspekif, inilah 10 negara terburuk management : Somalia, sudan, Zimbabwe, chad, irak, kongo, Afghanistan, pantai gading, Pakistan, dan republic afrika tengah. Sementara Indonesia berada pada urutan 51 sampai 60 negara gagal bersama 10 negara lainnya : Bhutan, Papua New Guinea, Georgia, Israel/West Bank, Filiphina dan Indonesia.
Begitulah panorama di tataran makro global. Di tataran manajemen mikro, para pemimpin bisnis Indonesia pasca-orba, sedang giat-giatnya menggiring organisasi masing-masing untuk mampu bermain cantik di kancah global. Menerawang ke masa depan memang butuh daya imajinasi yang kuat. Daya imajinasi intelektua yang seperti itu tentu detrimental dengan lamunan kosong. Kita tetap optimis, karena eperti wejangan para futurolog (misalnya :Alfin Toffler, John Naisbitt, Patricia Aburdance, Kenici Ohmae, Juan Eniquez dan Thomas Friedman) menggariskan bahwa era kita sekarang adalah untuk korporasi-korporasi yang dikelola professional-intelktual-spiritual. Mereka yang karena oleh didorong oleh teknologi, dimampukan bahkan imperative untuk membangun jejaring dan rantai pasok di tataran global. Paradigm-shift dalah niscaya, beberapa kiat perlu diperhatikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar